Perbedaan HPL, Melaminto dan Decosheet

Bagi orang yang bekerja di bidang mebel mungkin tidak asing lagi dengan nama-nama bahan finishing seperti HPL, Melaminto dan Decosheet. Namun di mata orang awam, benda-benda finshing tersebut cukup membingungkan karena jika sudah diaplikasikan di suatu barang memang hampir terlihat tidak ada bedanya sama sekali. Padahal ketiga jenis finishing tersebut memiliki perbedaan yang cukup mudah dikenali.

Berikut perbedaan HPL, Melaminto dan Decosheet

1. HPL

High Pressure Laminate atau yang HPL adalah salah satu bahan finishing yang pemasangannya dengan cara di tempelkan ke bahan dasar plastik, multiplex, partikel board atau kayu.

HPL ini bayak dijual di toko bahan finishing besar dan memiliki banyak pilihan corak dan warna. HPL ini juga terbuat dari berbagi macam bahan dasar seperti kayu, plastik, tempurung kelapa, metal, stenlis dan lain sebagainya.

Penggunaan warna,motif dan tipe HPL disesuaikan dengan selera dan fungsinya. Jika ingin furniture tampak seperti kayu bisa menggunakan HPL berbahan dasar kayu dan memiliki corak seperti kayu, jika ingin furniture seperti besi bisa penggunaan HPL yang berbahan dasar metal atau stanlis untuk finishing furniture.

HPL sendiri memiliki fisik lembaran seperti kertas karton, memiliki ketebalan kurang lebih 2 mm dan agak kaku namun bisa digunakan untuk finishing bidang yang agak melengkung.

Cara finishing furniture menggunakn HPL sangat mudah dan cepat yaitu dengan cara mengoleskan lem khusus ke HPL dan ke bidang bahan yang akan ditempel. Setelah menunggu beberapa menit kemudian ditempel dan ditekan agar terlihat rapi dan kuat.

Kelebihan HPL

  • Tersedia bayak warna, motif dan tipe
  • Mudah diaplikasikan
  • Proses pengerjaan cepat
  • Memiliki ant gores
  • Kuat dan awet


Kekurangan HPL

  • Tidak natural
  • Mahal
  • Memerlukan alat tambahan agar bisa rapi
  • Tidak bisa dipasang di area sulit an terlalu kecil
  • Jika press tidak kuat HPL mudah terkelupas

2. Melaminto

Melaminto adalah salah satu finishing yang yang sudah jadi dan berbentuk lembaran namun lebih tebal dari HPL.

Melaminto memiliki bentuk fisik seperti triplex, kaku dan tidak bisa ditekuk. Ada juga yang sudah berbentuk multiplex yang tebal sehingga jika bisa langsung dibuat menjadi sebuah produk.

Kebanyakan melaminto dipakai untuk bagian dalam sebuah produk furniture karena tanpa finishing tambahan produk sudah terlihat bagus. Pada dasarnya finishing melaminto adalah triplex yang sudah di finishing dari pabrik jadi bisa langsung digunakan menjadi sebuah produk.

Sama seperti HPL, melaminto juga memiliki banyak varian warna dan motif tinggal menyesuaikan saja motif sesui produk yang dibuat nauam corak atau varian motif tidak sebanyak HPL.

Kelebihan

  • Pemasangan cepat sehingga menghemat biaya produksi
  • Tidak membutuhkan finishing tambahan
  • Terlihat rapi karena finishing asli dari pabrik
  • Finishing tidak mudah terkelupas

Kekurangan

  • Tidak natural
  • Tanpa anti gores
  • Kurang bagus untuk finishing luar

3. Decosit

Decosit lebih mirip dengan HPL, yaitu finishing tempel yang memiliki bentuk fisik lebaran dan tipis serta bisa ditekuk. Decosit ini lebih tipis dari HPL dan lebih fleksibel dari HPL jadi bisa digunakan untuk bidang yang sangat melengkung. Sekilas bahan finishing ini seperti kertas setiker jadi tidak mudah patah walaupun ditekuk.

Kelebihan

  • Harga lebih murah dari HPL
  • fleksibel
  • Banyak varian warna dan motif
  • Mudah pemasangannya
  • Mudah dibersihkan

Kekurangan

  • Tipis sehingga tidak begitu kuat
  • Tanpa anti gores
  • Tidak tahan panas dan air
  • Mudah terkelupas

Belum ada Komentar untuk "Perbedaan HPL, Melaminto dan Decosheet"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel